Kamis, 05 November 2009

musim

empat musim
gugur, semi, dingin, panas.

tapi rasa ini telah melalui berpuluh kali siklusnya.
berganti rupa tiap waktunya
masih ada saja.

sepi
cuma detak yang menemani
pada akhir musim berganti
di malam terakhir

hingga laut membeku
rapuh permukaannya
izinkan aku berjalan di atasnya
karena tubuhku kini telah tipis
bagai sehelai kelopak bunga di musim semi

angin kering
menerbangkan debu.
bagai aku yang (mungkin) seperti itu bagimu..
hanya setitik debu.
yang baru kau pakai setelah tak kau dapati air

hmmmphh...
ini tentang musim..
yang terus berputar, seperti aku..
tapi tak lantas membuatku berubah.

selamanya..
musimku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar